Menentukan Standar Harga Sebuah Tulisan

5 Tempat Mengirim Tulisan dengan Bayaran Manusiawi

Standar yang diatur pemerintah juga masih terpaut jauh dari standar situs lingkungan Mongabay Indonesia. Mereka menghargai satu katanya Rp750, dengan minimum 500 kata per artikel. Yang artinya satu tulisan di Mongabay paling rendah dibayar Rp375.000. Bisa dibayangkan kalau jumlah katanya 1.000 hingga 5.000 kata. Bayarannya akan semakin besar.

Kembali pada topik standarisasi tulisan di blog. Saya punya beberapa kenalan yang bekerja di digital agency. Mereka pernah mengatakan satu tulisan yang dibuat di media online akan ditentukan oleh beberapa faktor. Diantaranya traffic, pageviews dan impressionnya.

Dia memang tidak menyebut berapa standar minumum untuk satu tulisan. Namun, katakanlah merujuk pada kebijakan pemerintah. Maka nilai itu akan ditambah apabila tarffic, pageviews dan impression media tersebut cukup menjanjikan.

Belum lagi pertimbangan jumlah sebaran di sosial media. Karena hal ini tidak bisa dipisahkan dari bisnis media online. Harganya bisa sangat tinggi. Ditambah pula dengan pajak karena biasanya media online punya kewajiban akan itu.

Saya punya kenalan yang bekerja di salah satu media online lokal yang mengaku pernah menerima tawaran paid post. Padahal trafiknya masih ribuan perhari kala itu. Harganya Rp500.000 dengan satu link dofollow di dalamnya. Itu di tahun 2015. Setelah mempertimbangkan inflasi, harusnya lebih tinggi saat ini.

Lalu dengan blog?. Saya pikir harusnya tidak jauh berbeda. Apalagi blog ada nilai tambahnya, terkadang niche atau topiknya spesifik sehingga sebarannya akan langsung ke orang yang membutuhkan. Atau pembaca yang memang tujuannya mencari informasi.

Tapi sekali lagi, tidak ada regulasi yang mengaturnya. Entah negara belum mempertimbangkan blogger layak dijadikan profesi, atau karena kita belum begitu menghargai hak cipta. Bicara soal hak cipta sebenarnya akan menambah daftar panjang setiap karya harusnya lebih layak mendapat bayaran.

Baca Juga: Cara Mendapatkan Uang dengan Menulis di UC News

Pada setiap moment memperingati Hari Blogger Nasional saya juga belum pernah mendengar topik yang spesifik membahas standar harga paid post dan masalah hak cipta. Entah karena memang saya belum dengar lantaran tidak pernah diundang dan terlibat dalam perayaan itu, atau saya yang kudet. Entahlah.

Sebenarnya, pertimbangan menentukan harga satu artikel di blog juga harus dilihat dari prosesnya. Apakah pemesan yang membuat artikelnya atau semuanya dilakukan si pemilik blog. Karena kalau dilakukan oleh pemilik blog akan menyita waktu. Ini juga menentukan harga seharunya.

Yang patut disayangkan pula, di Indonesia ini memang banyak blogger. Tapi tidak semua mengerti bagaimana mengembangkan blog dengan baik. Bahkan mengisi konten dalam blognya pun lebih sering copy paste tulisan orang lain. Yang beginianlah sebenarnya yang merusak harga pasaran. 

Memang tidak bisa langsung profesional, namun setidaknya jangan mengambil tulisan orang lain agar blognya disebut selalu update. Pengiklan itupun bukan orang bodoh yang hanya melihat dari jumlah tulisan. Tapi apakah pemilik blognya memang layak dibayar atau tidak.

Saya pribadi sebenarnya membangun blog ini bukan dengan tujuan komersil, namun juga tidak menolaknya. Tapi saya secara tegas menolak pengiklan yang ingin mempromosikan produk-produk yang merusak moral, seperti judi online dan konten berbau seks dan kekerasan.

Meski blog ini sederhana, saya tetap berupaya membangunnya secara profesional. Bahkan dengan urusan pengiklan pun saya berupaya berkomunikasi dengan bahasa yang layak. Mereka juga terkadang meminta invoice yang tentu juga saya sediakan.

Enaknya punya blog sendiri, ya kita bebas menentukan harga. Saya tidak ragu melakukan itu karena saya percaya, karya saya bukan karya murahan. Meski blog ini sederhana, setidaknya punya harga diri. Kalian pun bisa melakukan itu. Mungkin juga baiknya sama-sama memikirkan standarisasi harga tulisan paid post di blog. Atau soal hak cipta yang selalu saja dipandang sebelah mata. Dipikirnya menulis itu bukan hak cipta.

Masih banyak hal yang ingin saya sampaikan dalam tulisan ini, namun jumlah kata dalam tulisan ini sudah mencapai 1000. Maka saya memilih mengakhirinya saja. Saya harusnya dibayar dengan harga yang manusiawi. Katakanlah memakai standar pemerintah. Maka saya dapat bayaran Rp330 dikali 1.000 kata, Rp330.000. Lumayanlah buat bersenang-senang.

Salam Kreasi!

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url